Ketua Dewan: Kekerasan Dalam Dunia Pendidikan Militerisme

Pamekasan (ANTARA) - Ketua sementara DPRD Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Iskandar menyatakan, kekerasan dalam dunia pendidikan sama dengan militerisme.

"Hal semacam itu seharusnya tidak boleh terjadi. Sebab sudah bukan jamannya dunia pendidikan dijalankan dengan cara kekerasan," kata Iskandar menegaskan, Senin.

Pernyataan Iskandar ini disampaikan, menyikapi tindakan kekerasan yang dilakukan oknum guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I Pamekasan, hingga menyebabkan muridnya pingsan dan kini diproses hukum di Mapolres setempat.

Menurut Iskandar, lembaga pendidikan sebagaimana SMK itu bukan pendidikan militer. Apalagi sampai menyebabkan muridnya pingsan. Jika siswa memang melanggar, maka seharusnya diberi pembinaan, dan jika tetap tidak mengabaikan bimbingan gurunya, sebaiknya diserahkan saja kepada orang tuanya.

"Itu kan aturan yang sudah baku, diberlakukan di semua lembaga pendidikan di negeri ini," terang Iskandar.

Sistem kekerasan atau militerisme sebagaimana telah terjadi itu, harus disanksi tegas. "Kalau justru menginginkan gurunya dipecat saja, atau disanksi seberat-berat," kata Iskandar.

Kekerasan yang terjadi di SMK Negeri I Pamekasan dan kini diproses hukum di Mapolres Pamekasan itu, terjadi Sabtu (10/10). Korbannya, Fany Kurniawan (17) siswa kelas II. Ia dianiaya dengan disundut rokok pada bagian lengan oleh dua gurunya, Agus dan Romi, karena ketahuan merokok di lingkungan sekolah.

Anak pasangan Zainal dan Mufarrohah Kelurahan Bugih, Jln Pintu Gerbang, Pamekasan, itu juga ditendang sehingga kulitnya melepuh, lehernya dicekik, dan beberapa kali wajahnya ditempeleng, hingga akhirnya jatuh pingsan.

Peristiwa itu lalu diadukan teman-temannya ke orang tuanya Fany. Tidak terima atas perlakuan oknum guru itu, ayah Fany, Zainal, melapor ke Mapolres Pamekasan.

Kendatipun Fany mengerang kesakitan dan merasa kepanasan sambil minta ampun, menurut Fany, Agus tak menghentikan perbuatannya, bahkan kemudian menendang tubuh Fany. Romi, oknum pengajar komputer pun ikut-ikutan memukul kepala Fany.

Orang tua Fany, Zainal, tidak hanya mengadukan tindakan dua oknum guru yang diluar batas itu ke polisi, namun juga akan mengeluarkan Fany dari SMK Negeri 1 untuk dipindah ke sekolah lain. Hal itu dilakukan, karena ia menilai tindakan guru tersebut sudah di luar batas kewajaran.

Kasat Reskrim Polres Pamekasan, AKP Mohammad Kholil, Senin, menyatakan, telah melakukan pemeriksaan terhadap korban dan orangtuanya, terkait dugaan kasus penyiksaan tersebut.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan, akan tetapi belum rampung karena kami juga perlu memeriksa saksi lain, baik guru yang bersangkutan ataupun kepala sekolahnya," terang Kholil.

Lapor balik

Laporan dugaan kasus penganiayaan di SMK Negeri I Pamekasan, bukan hanya oleh orangtua Fany, Zainal, melainkan juga oleh guru Agus.

Hal ini terjadi, karena penganiayaan bukan hanya dilakukan oleh Agus dan Romi terhadap Fany, akan tetapi juga oleh orang tua Zainal terhadap guru Agus.

Wakil Kepala Sekolah Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) SMKN 1 Pamekasan, Arif Suhaidi, dalam keratangan persnya, Senin, menyatakan, pemukulan yang dilakukan oleh Zainal terhadap Agus juga termasuk penganiyaan, apalagi dilakukan di depan para dewan guru.

"Bagi kami pemukulan yang dilakukan oleh Zainal terhadap guru Agus, jelas juga masuk kategori penganiayaan," katanya.

Kasat Reskrim Polres Pamekasan, AKP Mohammad. Kholil membenarkan adanya laporan balik dari guru SMK Negeri I tersebut, dan kini pihaknya masih menunggu hasil visum dari rumah sakit setempat.

Sulaisi Abdurrazak dari "Central For Religion And Political Studies" (Centris) menyatakan, sangat menyayangkan kekerasan masih terjadi di lingkungan dunia pendidikan.

Sebab, tindakan semacam itu akan mencederai pendidikan di Pamekasan, apalagi di kabupaten yang menerapkan syariat Islam yang disebut dengan Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam).

"Itu adalah potret buram dunia pendidikan. Saya harap ini merupakan yang terakhir dan tidak akan terjadi lagi di masa-masa yang akan datang," katanya.

(Sumber: http://id.news.yahoo.com)
Share this post :

Posting Komentar

Test Sidebar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog Iskandar - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger