Penyidikan Kasus Keracunan Makanan di Pamekasan Mandek

Pamekasan - Penyidikan keracunan makanan ringan di Dusun Sobih, Desa Waru Timur, Kecamatan Waru, Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang menyebabkan seorang balita meninggal dunia, mandek di tim penyidik Polres Pamekasan.


"Sebab tidak ada pihak yang melaporkan tentang kasus ini. Makanya kurang kami perhatikan," kata Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Pamekasan, AKP Mohammad Kholil, Senin.

Selain itu, penelitian laboratoriun dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, bukan oleh Polda Jawa Timur, sehingga proses penelitian juga lambat.

"Polda sendiri kan tidak punya laboratorium, secara otomatis juga lambat dan sampai saat ini kami juga belum menerima hasil laboratorium dari Dinas Kesehatan Jawa Timur tentang sample yang kami kirim itu," kata AKP Mohammad Kholil.

Mantan Kasat Reskrim Polres Sumenep ini lebih lanjut menjelaskan, jika ada pihak yang melaporkan secara tertulis soal kasus keracunan di Dusun Sobih, Desa Waru Timur, Kecamatan Waru tersebut, kemungkinan prosesnya akan bisa lebih cepat.

Ditanya soal kapan polisi menarget penuntasan kasus yang menewaskan balita berumur 2 tahun itu, Kholil menyatakan, tidak bisa memastikan, sebab polisi masih mengedepankan kasus lain yang lebih mudah untuk dilakukan penyidikan.

Kasat Reskrim Polres Pamekasan, AKP Mohammad Kholil juga tidak bersedia menjelaskan tentang tindak lanjut proses penyidikan pemilik toko yang menjadi pengedar makanan kedaluwarsa yang sebelumnya juga telah digerebek polisi.

Dalam penggerebekan di toko Tunas Jawa di Jalan Trunojoyo pada 14 Agustus 2009 itu ditemukan sebanyak tujuh dus makanan ringan jenis "TT" yang semuanya kedaluwarsa.

Penggerebekan toko milik "TM" ini dilakukan, menyusul pengakuan sejumlah pemilik warung dan toko di Desa Waru Timur, Kecamatan Waru, yang menyebutkan bahwa makanan ringan kedaluwarsa yang mereka beli selama ini dari sebuah toko "Tunas Jaya" yang beralamat di jalan Trunojoyo Pamekasan.

Para pemilik toko dan warung di wilayah Kecamatan Waru, selama ini umumnya kulakan ke toko "Tunas Jaya" milik "TM" tersebut. Sebab harganya jauh lebih murah dibanding toko-toko lain dan distributor makanan ringan yang ada di Pamekasan.

Kabar yang berkembang di kalangan para pemilik toko di wilayah Kecamatan Waru, hal itu karena di toko tempat mereka kulakan itu memproduksi sendiri makanan ringan yang mereka edarkan di wilayah Kabupaten Pamekasan tersebut.

Harga kulakan jauh lebih murah dibanding harga distributor dan toko lain di Pamekasan. Harga normal makanan ringan jenis "TT" Rp8.500,00 per bungkus, namun di toko "TT" hanya Rp6.000,00 per bungkus.

Ada empat orang warga Dusun Sobih, Desa Waru Timur, Kecamatan Waru, Pamekasan yang keracunan setelah makan makanan ringan "TT" kulakan dari toko milik "TM" Senin (10/8) itu, masing-masing Abdul Wahid, Misnati, Abdul Waris dan Mufid.

Dari empat korban ini, balita bernama Abdul Wahid (2) meninggal dunia. Anak pasangan suami istri Miskali (30) dan Misnawi (25) yang menderita keracunan itu meninggal dunia, sesaat setelah dirawat di Puskesmas Waru.

Sebelumnya, Kepala Puskesmas Waru, dr Marzuki menyatakan, jika dilihat dari gejalanya, seperti mual dan muntah-muntah, kepala terasa pening dan mulutnya yang membusa, keempat warga yang masih dalam satu keluarga itu memang keracunan.

Tetapi, ia tidak bisa memastikan unsur racun yang masuk ke dalam tubuh korban, sebelum ada hasil penelitian laboratorium.

(Sumber: www.antarajatim.com)
Share this post :

+ komentar + 1 komentar

8 April 2014 pukul 01.00

Aduh zaman sekarang kalo gak Dus Makanan nya yang kena, ya makanannya kurang sehat.

Posting Komentar

Test Sidebar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog Iskandar - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger