90 Persen Anggaran Pendidikan Untuk Perbaikan Infrastruktur
Pamekasan - Sekitar 90 persen alokasi anggaran untuk bidang pendidikan di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, dialokasikan pada perbaikan infrastruktur pendidikan.
"Sedangkan, sebesar 10 persen sisanya untuk peningkatan mutu pendidikan," kata anggota Panitia Anggaran (Panggar) DPRD Pamekasan, Iskandar, Selasa.
Iskandar menjelaskan, alokasi 90 persen untuk perbaikan infrastruktur bidang pendidikan itu, sesuai dengan usulan RAPBD yang disampaikan pihak eksekutif ke panitia anggaran DPRD Pamekasan yang saat ini masih dalam pembahasan internal dewan.
Alokasi dana untuk bidang pendidikan pada APBD 2011 sebesar Rp365.576.228.492,00 dari total anggaran sebesar Rp759.281.440.694,00.
Selanjutnya, bidang kesehatan sebesar Rp80.613.149.746,00 dan bidang pekerjaan umum Rp25.940.109.649,00. Sedangkan sisanya berbentuk program yang terbagi di 31 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada di lingkungan Pemkab Pamekasan.
"Alokasi dana untuk bidang pendidikan ini tergolong paling besar, sesuai dengan arah kebijakan umum (Akum) Pemkab Pamekasan yang menjadikan pendidikan sebagai perioritas pembangunan di Pamekasan," kata Iskandar.
Politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini lebih lanjut memperkirakan, mutu pendidikan di Kabupaten Pamekasan ke depan belum optimal, karena anggaran untuk peningkatan mutu masih sangat kurang.
Seharusnya, kata dia, antara perbaikan infrastruktur dan peningkatan mutu tidak terlalu jauh berbeda, sehingga pemerataan mutu pendidikan cepat teratasi antara kota dan desa.
"Saya kira prestasi yang diraih siswa Pamekasan dalam berbagai lomba, baik di tingkat nasional, regional ataupun internasional, itu karena didominasi kemampuan pribadi, bukan karena pemerintah," ucapnya.
Ia mencontohkan seperti alokasi anggaran untuk pendelegasian siswa berbakat yang ada di Kabupaten Pamekasan, termasuk peraih juara matematika belum lama ini.
"Itu kan tidak dianggarkan oleh Dinas Pendidikan," paparnya, menjelaskan.
Secara khusus, sambung mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tersebut, anggarn untuk bidang pendidikan pada APBD 2011 nanti, mengalami peningkatan dari anggaran tahun sebelumnya. Sebab pada perubahan APBD 2010 anggaran untuk bidang pendidikan hanya Rp350.555.305.107,00.
"Ada peningkatan sebesar Rp15.020.923.384,59, untuk bidang pendidikan pada APBD 2011," ujarnya, menjelaskan.
Hanya saja, sambung Iskandar, meski mengalami peningkatan, namun masih ada beberapa program pendidikan yang belum tercakup pada APBD 2011 sesuai usulan yang disampaikan ke Panggar DPRD Pamekasan.
Seperti olympiade "sains", pengendalian mutu pendidikan , pengembangan kinerja dan guru pembimbing, pemberian penghargaan terhadap inovasi pendidikan dan perhargaan terhadap siswa berbakat.
"Dalam usulan yang disampaikan ke Panggar DPRD Pamekasan, poin-poin tersebut tidak tercantum. Padahal menurut hemat kami, itu sangat penting untuk menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas," ucap Iskandar.
(Sumber: http://www.antarajatim.com/lihat/berita/50637/90-persen-anggaran-pendidikan-untuk-perbaikan-infrastruktur)
"Sedangkan, sebesar 10 persen sisanya untuk peningkatan mutu pendidikan," kata anggota Panitia Anggaran (Panggar) DPRD Pamekasan, Iskandar, Selasa.
Iskandar menjelaskan, alokasi 90 persen untuk perbaikan infrastruktur bidang pendidikan itu, sesuai dengan usulan RAPBD yang disampaikan pihak eksekutif ke panitia anggaran DPRD Pamekasan yang saat ini masih dalam pembahasan internal dewan.
Alokasi dana untuk bidang pendidikan pada APBD 2011 sebesar Rp365.576.228.492,00 dari total anggaran sebesar Rp759.281.440.694,00.
Selanjutnya, bidang kesehatan sebesar Rp80.613.149.746,00 dan bidang pekerjaan umum Rp25.940.109.649,00. Sedangkan sisanya berbentuk program yang terbagi di 31 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada di lingkungan Pemkab Pamekasan.
"Alokasi dana untuk bidang pendidikan ini tergolong paling besar, sesuai dengan arah kebijakan umum (Akum) Pemkab Pamekasan yang menjadikan pendidikan sebagai perioritas pembangunan di Pamekasan," kata Iskandar.
Politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini lebih lanjut memperkirakan, mutu pendidikan di Kabupaten Pamekasan ke depan belum optimal, karena anggaran untuk peningkatan mutu masih sangat kurang.
Seharusnya, kata dia, antara perbaikan infrastruktur dan peningkatan mutu tidak terlalu jauh berbeda, sehingga pemerataan mutu pendidikan cepat teratasi antara kota dan desa.
"Saya kira prestasi yang diraih siswa Pamekasan dalam berbagai lomba, baik di tingkat nasional, regional ataupun internasional, itu karena didominasi kemampuan pribadi, bukan karena pemerintah," ucapnya.
Ia mencontohkan seperti alokasi anggaran untuk pendelegasian siswa berbakat yang ada di Kabupaten Pamekasan, termasuk peraih juara matematika belum lama ini.
"Itu kan tidak dianggarkan oleh Dinas Pendidikan," paparnya, menjelaskan.
Secara khusus, sambung mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tersebut, anggarn untuk bidang pendidikan pada APBD 2011 nanti, mengalami peningkatan dari anggaran tahun sebelumnya. Sebab pada perubahan APBD 2010 anggaran untuk bidang pendidikan hanya Rp350.555.305.107,00.
"Ada peningkatan sebesar Rp15.020.923.384,59, untuk bidang pendidikan pada APBD 2011," ujarnya, menjelaskan.
Hanya saja, sambung Iskandar, meski mengalami peningkatan, namun masih ada beberapa program pendidikan yang belum tercakup pada APBD 2011 sesuai usulan yang disampaikan ke Panggar DPRD Pamekasan.
Seperti olympiade "sains", pengendalian mutu pendidikan , pengembangan kinerja dan guru pembimbing, pemberian penghargaan terhadap inovasi pendidikan dan perhargaan terhadap siswa berbakat.
"Dalam usulan yang disampaikan ke Panggar DPRD Pamekasan, poin-poin tersebut tidak tercantum. Padahal menurut hemat kami, itu sangat penting untuk menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas," ucap Iskandar.
(Sumber: http://www.antarajatim.com/lihat/berita/50637/90-persen-anggaran-pendidikan-untuk-perbaikan-infrastruktur)
Posting Komentar